Finite Otomata
1.
Finite Automata
Finite automata adalah mesin abstrak
berupa sistem model matematika dengan masukan dan keluaran diskrit yang dapat
mengenali bahasa paling sederhana (bahasa reguler) dan dapat diimplementasikan
secara nyata dimana sistem dapat berada disalah satu dari sejumlah berhingga
konfigurasi internal disebut state.
State sistem merupakan ringkasan informasi yang
berkaitan dengan masukan-masukan sebelumnya yang diperlukan untuk menentukan
perilaku sistem pada masukan-masukan berikutnya.
Finite Automata menggunakan prosedur yang saat
diberikan masukan "string berhingga" akan berhenti
Finite Automata menyatakan "ya" dengan
sejumlah berhingga komputasi jika string tersebut merupakan elemen bahasa
sehingga lebih berfokus pada pengenalan dimana bila diberikan suatu program
(string) akan menyatakan apakah string tersebut termasuk di bahasa atau tidak.
2.
Model Finite Automata
Model Finite Automata memiliki ciri-ciri:
·
Memori 'infinite'-nya adalah null (tidak ada memori
sementara).
·
head hanya bergerak 1 arah.
·
Hanya berisi memori masukan berupa tape berisi string
masukan dan sejumlah kendali berhingga
3.
Properti Finite Automata
Finite Automata memiliki:
·
1 himpunan state kendali berhingga
·
Simbol-simbol masukan yang dibolehkan/diijinkan
·
State mula (initial state)
·
Himpunan state akhir (set of final states) State-state
yang menandai diterimanya masukan.
·
Fungsi transisi
state (state transition function) Adanya
fungsi yang memberikan state saat itu (current state) dan simbol masukan saat
itu (current input symbol). Selain itu juga fungsi memberikan/menyatakan semua
state berikutnya yang dimungkinkan.
Semua kemungkinan transisi dipandang dijalankan secara
paralel. Bila terdapat transisi yang menuju/sampai state akhir, berarti string
masukan diterima otomata.
4.
Cara Kerja Finite Automata
Finite Automata bekerja dengan cara
mesin membaca memori masukan berupa tape yaitu 1 karakter tiap saat (dari kiri
ke kanan) menggunakan head baca yang dikendalikan oleh kotak kendali state
berhingga dimana pada mesin terdapat sejumlah state berhingga.
Finite Automata selalu dalam kondisi
yang disebut state awal (initial state) pada saat Finite Automata mulai membaca
tape. Perubahan state terjadi pada mesin ketika sebuah karakter berikutnya
dibaca.
Ketika head telah sampai pada akhir tape
dan kondisi yang ditemui adalah state akhir, maka string yang terdapat pada
tape dikatakan diterima Finite Automata (String-string merupakan milik bahasa
bila diterima Finite Automata bahasa tersebut).
5. Implementasi Finite Automata
Sistem dengan state berhingga
diterapkan pada:
a) Sistem elevator
I. Sejarah Perkembangan Elevator
Elevator atau yang
lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah
salah satu alat
Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia
yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedung-gedung bertingkat.
Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak dilakukan oleh
manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung
pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.
Keberadaan dari
elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam mencapai
tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian
keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan
energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan
segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami
perkembangan-perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun.
Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya dimulai
dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik.
Sejarah
perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1830-an,
setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope ) dengan
katrol ( pully ). Awal mulanya
penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan di eropa dan segera
diikuti oleh negara-negara lain termasuk amerika.
Perkembangan
elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak diperkenalkannya
transistor dan alat pendukung elektronik
lainnya pada sistem kontrol elevator pada saat itulah perkembangan kontroller
elevator begitu pesat.
Elevator dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :
1. Elevator
penumpang
2. Elevator
barang atau dumb waiter
3. Elevator
service
4. Elevator
hidraulik
§
Elevator
Penumpang
Elevator penumpang
ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat khusus untuk manusia
saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga sangat dijaga keamanan
dan keselamatan manusianya.
§
Elevator
Barang atau Dumb Waiter
Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja,
elevator ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada
sedikit perbedaan dalam system keamanannya.
§
Elevator
Service
Elevator servise
ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayan-pelayan hotel
untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Namun disini pula
elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari
elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem
pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi
elevator service ini juga berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan barang.
§
I.4. Elevator Hidraulik
Elevator hidrolik
ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya dan juga
fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran dan
kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik ini sekarang
tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik
sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan
bermotor, dan lain-lain.
II.
Komponen
utama elevator
Apabila kita ingin
mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui komnponen utama
dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator
secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak
komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin (
Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).
a. Ruang
mesin ( Machine Room )
Ruang mesin adalah ruang terpenting,
dimana ruang tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator
berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat
penggerak elevator, yaitu :
b.
Motor
penggerak
Motor penggerak
elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang
sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai
kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per
menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25
Ampere.
Motor penggerak ini
dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor
ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat
atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) .Motor
penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope )
yang melingkar pada puli mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai pembahasan
motor listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab IV. Dibawah
ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.
Gambar mesin elevator
c. Governor
Governor
adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini
terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga
otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini
berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem
yang ada di kereta elevator.
Gambar
Governor
d. Panel
Panel ini adalah tempat control elevator
secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan program logic control
yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
e. Ruang
luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana
elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau
tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama
yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.
f. Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang
luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri
terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki
rail.
Gambar Pemandu rel
( Slidding Guide )
Selain pemandu rail
( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang
berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start,
selain itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat
dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak
( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu
kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu
elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai
( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator
memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja
berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity )
yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan
level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.
Gambar Sensor Kedekatan ( Proximity )
Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen
pendukung kerja elevator antara lain seperti dibawah ini :
1. Saklar
pintu ( door contact )
Saklar pintu ( door
contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.
2. Kunci
pintu ( door lock )
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu
tidak dapat dibuka dari luar
3. Saklar
batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )
Saklar batas atas
dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator terhadap kemungkinan
terjadinya kelebihan kecepatan.
Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan
dibahas pada bahasan keamanan pada elevator.
g.
Saklar
Pintu
Saklar pintu atau
sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang termasuk
penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact
) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap
lantai secara seri.
Apabila salah satu
pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan
untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.
Gambar
Saklar pintu ( door contact )
h. Bobot
imbang ( counterweight )
bobot imbang atau counterweight biasanya
terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang
ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot
imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada
kereta dan faktor keseimbangan.
Besar faktor
keseimbangan biasanya sebagai berikut :
Kapasitas
Elevator
|
Faktor
Keseimbangan
|
>>
1200 kg
|
40
% s/d 42,5 %
|
600
kg s/d 1150 kg
|
45
%
|
300
kg s/d 580 kg
|
50
% s/d 55 %
|
Table
1 Besaran factor bobot imbang
Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg
dengan berat kereta kosong 2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka
perlu diimbangi dengan bandul ( filler weight ) ?
Penyelesaian :
2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg
Mengenal
Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift
§ Cirduit
braker,berfungsi :
mutuskan
sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift. Menjaga
peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
§ Governoor,
berfungsi :
Memutuskan
power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya
over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley
governoornya). Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul
governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya
sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety
wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk
melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
§ Final
limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :
Merupakan
double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal
beroperasi.
§ Limit
switch (upper/bagian atas),berfungsi :
Berfungsi
menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.
§ Emergency
exit
(manhole),berfungsi :
Penumpang
dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat
emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu
ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
§ Emergency
light (lampu emergency),berfungsi :
Lampu
emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber
listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.
§ Safety
gear/safety wedge,berfungsi :
Melakukan
pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over
speed.
§ limit
switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :
Menjaga
lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.
§ Final
limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :
Merupakan
double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal
beroperasi.
§ Lubang
kunci pintu luar,berfungsi :
Terletak
di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika
ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
§ Door
lock switch,berfungsi :
Mencegah
pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di
buka setelah sangkar berhenti.
§ Interphone,berfungsi
:
Penumpang
dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang
mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal
emergency.
§ Safety
shoe,berfungsi
:
Mendeteksi
gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi
sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
§ Weighing
Device (pendeteksi beban),berfungsi :Memberikan /
mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban
sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap
terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.
§ Apron,
berfungsi :
Mencegah
penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang
mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
§ Buffer,
berfungsi :
Jika sangkar
atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling bawah,buffer
akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).
*Lengkapnya dapat di download.
Silahkan Didownload
*Lengkapnya dapat di download.
Silahkan Didownload
Komentar
Posting Komentar